WELCOME...*** Eva Harista BLOG

Bismillahirrohmanirrohiiiim….

Alhamdulillah, alladzi ‘allamana bil qalam, ‘allamal insana maa’lam ya’lam...
Puji syukur hamba semoga selalu tercurahkan pada Allah SWT, yang telah mengajari manusia dengan pena. Dia lah yang mengajari manusia apa yang tidak mereka ketahui...

Senin, 19 Desember 2011

Untuk Perempuan

PETUAH PERNIKAHAN UNTUK PARA PEREMPUAN

Menjelang pernikahan sebuah pertanyaan besar muncul dalam benak ini. Seperti apakah kriteria istri idaman para suami? Mampukah aku menjadi istri yang baik untuk suami? Bahkan pertanyaan besar lagi, mampukah aku menjadi istri teladan bagi istri-istri yang lain suatu saat nanti?
Tentunya para perempuan lain pun baik yang belum, akan dan telah menikah memiliki pertanyaan yang tidak berbeda jauh. Setiap perempuan sejatinya ingin menjadi istri yang mampu membahagiakan suami lahir batin.
Begitupun aku, walau yang ku jalani sekarang masih jauh dari sempurna dalam pengabdianku pada suami dalam usia pernikahan kami yang baru genap tujuh bulan. Batin ini semakin merasa bersalah karena saat ini belum mampu mengabdi secara utuh kepada suami, karena adanya jarak dan waktu diantara kami.
Akan tetapi aku akan berusaha dan tak akan pernah berhenti belajar untuk menjadi istri sholehah, istri yang baik, memperbaiki hal yang kurang baik dan menambah segala kekurangan yang pernah terjadi. Berbahagialah kalian para istri yang selalu dekat dengan suami, yang tidak terpisah oleh jarak dan waktu, tentunya kalian bisa mengabdi sepenuhnya kepada suami tercinta.
 Ku teringat sebuah nasehat menjelang pernikahanku. Nasehat ini juga sangat penting bagi semua perempuan yang belum, akan dan telah menikah.
Yang terpenting dalam rumah tangga adalah kamu harus mampu membawa diri, nak!
Mambawa diri yang bagaimana…?
Jika suamimu tak mempunyai bekal ilmu agama yang cukup, maka bagaimana untuk mengajaknya belajar bersama tentang ilmu agama. Karena ilmu agama adalah pondasi yang kuat dalam rumah tangga.
Jika suamimu seorang pemimpin, maka bagaimana untuk menempatkan dirimu agar juga berjiwa pemimpin, dan untuk bisa menggali potensimu agar tidak menjadi perempuan yang lemah. Karena pemimpin adalah contoh teladan bagi masyarakat, begitupun menjadi seorang istri pemimpin.
Jika suamimu seorang ustadz, maka bagaimana untuk membekali pengetahuan dirimu dengan terus belajar tentang ilmu agama, terus memperbaiki kekurangan yang ada padamu. Karena seorang ustadz adalah suri tauladan yang baik, begitu juga seorang istrinya.
Jika suamimu kaya, maka bagaimana untuk  memahami dan menghormati gaya hidupnya yang berbeda darimu sebagai orang biasa.

Jika suamimu orang kampung, maka bagaimana untuk bijak menyesuaikan diri dengan suasana kekampungan dan tidak serta merta menyinggungnya dengan kebiasaanmu yang orang kota.

Jika suamimu bijak atau berijazah hingga S3 atau Profesor,  maka bagaimana untuk membina kecerdasan dirimu agar kamu tidak seperti orang bodoh yang tidak mempuyai ilmu.

Jika suamimu miskin atau berpangkat lebih rendah, maka bagaimana untuk bisa merendahkan hatimu dan bergaul mesra dengannya, agar dia tidak merasa tertinggal di belakang istri, karena selamanya seorang suami tetaplah sebagai pemimpin rumah tangga yang harus ditaati dan dihormati.

Jika suamimu seorang pendiam, maka bagaimana untuk bisa mencairkan suasana rumahmu biar terasa hidup dan penuh canda tawa.

Jika suami sebaya atau lebih muda, maka bagaimana untuk taat dan redha dengan keputusannya, karena usia tidak menentukan kedewasaan seseorang.

Jika suami lebih tua, maka bagaimana untuk memahami dan meletakkan diri sejajar dengan banyak pengalaman dan pengetahuannya.

Maka pandai-pandailah kamu membawa diri, walau siapapun lelaki yang akan atau telah dipilihkan Allah untukmu. Yakin bahwa dialah yang terbaik untukmu, tinggal bagaimana kamu sebagai isteri siap menerima segala kekurangan dan kelebihan darinya, maka kamu akan menjadi isteri idaman bagi suami, insyaallah. Menjadi isteri yang bahagia bukan dengan mengharap, dan banyak menerima, namun dengan banyak memberi tanpa ia minta, dan terus mencari kebaikan dalam setiap sisi kehidupan.

Sekian, semoga bermanfaat untuk para perempuan yang merindukan menjadi istri idaman dan tauladan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar